Sekolah Cinta Indonesia BPKK DPC PKS Tanjung Morawa
Kegiatan BPKK (Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga) DPC PKS Kecamatan Tanjung Morawa yang dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Maret 2002 di Desa Bangun Sari yaitu Sekolah Cinta Indonesia untuk Ibu, dengan nara sumber/pemateri Ibu Fadillah Rahmi Nasution, S.Sos. Dihadiri oleh Ketua DPC PKS Kecamatan Tanjung Morawa Bapak Sugianto, S.Pd.I dan Sekretaris Bapak Muhammad Fauzi, A.Md,ST, Ketua BPKK DPD PKS Kabupaten Deli Serdang Ibu Sumarni, S.Pd, Ketua BPKK DPC PKS Kecamatan Tanjung Morawa Ibu Suryani, S.Pd.I dan anggotanya.
Dalam kesempatan ini Ketua BPKK Kabupaten Deli Serdang menyatakan bahwa Sekolah Cinta Indonesia untuk Ibu adalah program bagi kaum perempuan dari bidang perempuan dan ketahanan keluarga (bpkk) dimana lewat program ini para ibu diajak untuk berkontribusi terhadap negeri dari ruang lingkup terkecil yaitu keluarga. Sebagaimana sabda Rasulullah ibu adalah madrasah pertama bagi anak anaknya. Dalam program ini juga BPKK menawarkan sekolah ibu dalam bentuk training dan pelatihan selama 4 x pertemuan dan pertemuan perdana di launching di sekolah cinta indonesia atau SCI utk ibu ini. Materi 4 x pertemuan tsb meliputi parenting, P3K, perawatan kecantikan dan fun cooking. Melalui program ini Bpkk berharap para ibu Ter upgrade skill dan kemampuannya dan bisa belajar dengan cara cara yang menyenangkan.
Mengutip isi Materi parenting oleh Bu Fadillah Rahmi Nasution, S.Sos selaku Founder Gawai Ramah Keluarga dan Duta Internet Baik bahwasanya: “Orang tua harus Membentengi anak dari paparan gadget dan pronografi”.
Dalam materi ini peserta di beri pemahaman akan pentingnya orang tua membatasi dan yang terpenting mencerdaskan anak akan gadget. Hari ini anak anak tidak bisa kita lepaskan dari gadget karena mereka adalah penduduk asli Dunia digital tetapi mereka perlu dicerdaskan agar bisa menggunakan gadget untuk hal hal positif. Pemateri juga memaparkan bagaimana pendampingan gadget sesuai tingkat usia anak dan utk anak usia dibawah 2 tahun menurut pemaparan beliau jangan diberi gadget.